Selasa, 22 Maret 2011

SMS pagi hari….


09.00
Pagi hari
Saat usai menyelesaikan pengajaran pertama di kelas
Aku berjalan menuju kantor tuk rehat sejenak sebelum melanjutkan tugas mengajarku. Sambil menyeruput teh, aku menengok ke jendela
Lalu kulihat mentari tersenyum…kuanggap begitu karena sinarnya begitu hangat menerpaku, aku lalu terdiam beku…
Tanpa sadar nalarku berkelana pada sosoknya,Ia juga hangat seperti sinar mentari itu, lalu kukeluarkan hp dan mengirimkannya sebuah sms

“salam kanda….apa kabar? Pagi ini kuliat mentari bersinar penuh hangat, lalu akupun teringat padamu…hangat dan bersahaja, semoga harimu indah…”

Jam berdetak, detik, menit pun terlewati, ah mungkin dia sedang sibuk..mana sempat dia membalasnya….lalu hp ku berdering, ada sms…

“hangatnya mentari pagi hangatnya jiwaku: dinda….kubuka pagimu dengan hamdalah…”


Bibirku melengkung tanpa sadar, aku tersenyum….dia membalasnya dan begitu indah, degup jantungku kian kencang, mengalahkan riuh anak kecil yg bermain di dekatku…lalu kubalas lagi

“tiba-tiba kurasa mentari menyatu dalam diriku, hingga ku bersinar merona….karena sapamu”

Sms terbalas lagi…

“kanda terkenang ungkapan kaum Arif dalam tradisi keruhanian Islam: Man yadzuq lam ya’rif..kanda tau mempercakapkannya karena kanda telah tenggelam secara ontologis dalam alam..”alam rasa”….jiwaku tiba-tiba jingga…”

Hahahahaha….aku terbahak, kau betul-betul puitis tak salah yang aku dengar dari orang-orang tentang kekuatan kata-katamu, aku pun membalasnya

“jangan-jangan senja telah mendahului waktu dan mengendap dalam labirin jiwamu….”

Tak lama kau pun kembali berkata-kata

“bagiku: waktu telah melarut dalam diriku. Senja dan pagi berada dalam satu titik. Sebab itu, titik pulang kita, tidak jauh dari pintu dimana kita berangkat dinda….”


Aku semakin terbuai dan tak ingin berhenti, sesekali aku melirik jam…rasanya ingin waktu berhenti agar tak mengganggu kita…aku menjawabmu

“kanda ukirkan aku kata-kata indah nan romantis dalam alunan irama puisimu, tidakkah aku cukup pantas menjadi inspirasimu??...”

Narsisku mulai kumat…hahaha, biarkan saja, aku sangat mencintai kata indah, apalagi ditulis olehmu..sosok yang hangat dan bijaksana….lalu sms kembali datang….

“Insyaallah dinda, sebab dinda adalah puisi kehidupan dalam jiwaku…”

Senyumku semakin seringai……kau memang indah….baik akhlak maupun katamu, sungguh aku bgt mengagumimu, kau bukan hanya sekedar kakak bagiku, juga guruku, terima kasih Kanda, smg Allah melimpahkan kebahagiaan padamu…aku lalu beranjak dari kursi dan kembali mengajar….hatiku riang!

0 komentar:

Posting Komentar