Rabu, 21 Juli 2010

JEJAK MAKNA "ULANG TAHUN"



Hari ini….beberapa tahun silam,aku dilahirkan dan mulai menjalani kehidupanku. Tak terasa hari berganti hari…bulan berganti bulan,tahun-tahun pun terlewatkan hingga sampai pada hari ini. Ucapan selamat berdatangan ikut memeriahkan hari istimewaku, berbagai doa dan harapan dipanjatkan mulai dari keluarga, sahabat dan bahkan orang yg belum bertemu sekalipun, dan ternyata setelah dikalkulasikan doa yg paling banyak adalah doa agar segera mendapat jodoh….hehehe, aku tau kawan bahkan tanpa kalian sebut pun itu memang menjadi doaku yang paling sering aku panjatkan, apalagi dgn semakin bertambahnya umurku. Tapi mengutip kata temanku “barangkali Allah membuat kita menunggu karena sesuatu yg sangat penting”,dan aku percaya semua akan indah pada waktunya…hahaha,menghibur diri mode on!

Berbicara tentang ulang tahun, memang menjadi suatu hal yang bagi setiap orang akan terasa penting dan berkesan,begitu pula denganku.tradisi ulang tahun entah kapan ada ,berasal dari mana budaya mana tidak banyak yang tahu. Ulang tahun juga identik dengan hura-hura,glamour bahkan citra negatif jg mengikuti tradisi ini, tapi tradisi ulang tahun juga bisa menjadi sarana dengan kegiatan positif, entah dengan intropeksi diri, saling mendoakan kebaikan dan lainnya. Makna ulang tahun bagi setiap orang sangat beragam, tergantung dari persepsi orang tentang hal itu. Bagiku ulang tahun adalah momen kegembiraan karena pada hari itu sejenak orang menyisihkan waktu memberi ucapan selamat, mendoakan bahkan ada yg memberi kado, aku masih ingat ketika masih di bangku Tsanawiyah, seseorang yang cukup dekatku dengan nekadnya berteriak di depan asramaku pada jam 12 malam mengucapkan selamat ulang tahun dan hasilnya dia dikejar oleh satpam pondok…hahaha, jadi pengen tertawa,entah dimana dia sekarang,smg baik2 saja! Kesan lainnya aku dapatkan di bangku Aliyah, saat itu aku bertugas sebagai panitia penerimaan santri baru, ceritanya diadakan rapat panitia lalu dalam rapat tu aku dipojokkan dan dimaki-maki krn dianggap tdk beres melaksanakan tugas, krn kesal aku berlari keluar ruangan sambil menangis, dan tiba2 saja disiramkan seember air oleh kawan2 dan meneriakkan kalimat selamat ulang tahun…(thanks buat ridwan,afifi,ginanjar dan kawan MAKN lainnya,aku tak pernah lupa saat itu). Dua tahun belakangan inipun terasa cukup istimewa karena dgn hadirnya FB di dunia maya mengeratkan tali silaturahmi antara aku dan kawan2 sehinggga bisa saling mendoakan dan berkomunikasi kembali…

Dari perspektif bahasa, kata ulang tahun juga mempunyai penyebutan yg bermacam-macam mulai dari selamat ulang tahun,happy birthday ataupun selamat milad, tapi menurutku itu Cuma permainan bahasa saja, dan tergantung background orang yang mengucapkan, so apapun juga boleh intinya kan ikut senang dan memeriahkan ulang tahun seseorang. Dalam catatan di Tabloid NOVA, 679/XIV, 4 Maret 2001, ternyata tradisi perayaan ulang tahun sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang pada zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya. Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berulang tahun. Hmm.. ini memang warisan zaman kegelapan Eropa. Berdasarkan catatan tersebut, awalnya perayaan ulang tahun hanya diperuntukkan bagi para raja. Mungkin, karena itulah sampai sekarang di negara-negara Barat masih ada tradisi mengenakan mahkota dari kertas pada orang yang berulang tahun. Namun seiring dengan perubahan zaman, pesta ulang tahun juga dirayakan bagi orang biasa. Bahkan kini siapa saja bisa merayakan ulang tahun. Utamanya yang punya duit.

Lalu darimana asal tradisi ulang tahun yang disertai kue dan lilin? Dikisahkan pada zaman dahulu, Artemis Sang Dewi Bulan dari Yunani sangat berterima kasih atas kue ulang tahunnya. Ia mendapatkan kue madu yang berbentuk bulan untuk merayakan hari ulang tahunnya dan kita mengikutinya dengan membuat kue berbentuk bundar untuk merayakan ulang tahun kita. Ide menyalakan sejumlah lilin di atas kue ulang tahun sesuai usia manusia juga berasal dari Yunani. Paranormal mengatakan bahwa jika manusia meniup semua lilin hanya dengan sekali tiup setelah menyebutkan keinginannya, maka keinginan itu akan terwujud (selama manusia atersebut tidak memberitahukan keinginan itu kepada siapapun). ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.Tradisi lain juga mengatakan bahwa cara menjalani hari ulang tahun menjadi pola kehidupan sepanjang tahun berikutnya. Untuk itu, usahakanlah untuk tidak menangis pada hari ulang tahun kita. Sebab jika hal tersebut dilakukan, kita akan menangis sepanjang tahun itu. Hal-hal tersebut hanyalah sebuah mitos, maka merayakanlah ulang tahun harus sesuai dengan ajaran agama anda dan jangan biarkan lingkungan anda terpengaruhi atau terjerumus ke hal-hal kecil yang menyesatkan.

Dalam hukum Islam, tradisi ulang tahun juga menjadi datu topik yang diperbincangkan oleh para ulama, menurut pemikiran yang disampaikan oleh Dr. Yusuf Al-Qradawi tentang ulang tahun untuk anak. Misalnya, pada saat anak itu berusia 7 tahun, tidak ada salahnya kita ajak dia untuk menyampaikan pesan-pesan dalam acara khusus tentang keadaannya yang kini menginjak usia 7 tahun. Di mana Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada para orang tua untuk menyuruh anaknya shalat di usia itu. Bolehlah dibuat acara khusus untuk penyampaian pesan ini, agar terasa ada kesan tertentu di dalam diri si anak. Bahwa sejak hari itu, dirinya telah mendapatkan sebuah tugas resmi, yaitu diperintahkan untuk shalat. Nanti di usia 10 tahun, hal yang sama boleh dilakukan lagi, yaitu sebagaimana perintah Rasulullah SAW untuk menambah atau menguatkan lagi perintah shalat. Kali ini dengan ancaman pukulan bila masih saja malas melakukan shalat. Bolehlah diadakan suatu acara khusus di mana inti acaranya menetapkan bahwa si anak hari ini sudah berusia 10 tahun, di mana Rasulullah SAW membolehkan orang tua memukul anaknya bila tidak mau shalat. Kira-kira usia 15 tahun lebih kurangnya, ketika anak pertama kali baligh, boleh juga diadakan acara lagi. Kali ini orang tua menegaskan bahwa anak sudah termasuk mukallaf, sehingga semua hitungan amalnya baik dan buruk sejak hari itu akan mulai dicatat. Bolehlah pada hari itu orang tua membuat acara khusus yang intinya menyampaikan pesan-pesan ini. Jadi bukan tiap tahun bikin pesta undang teman-teman, lalu tiup lilin, potong kue, bernyanyi-nyanyi, memberi kado.

Sebagian ulama yang berfatwa mengharamkan perayaan ulang tahun, berijtihad dari dalil-dalil yang bersifat umum. Misalnya, dalil-dalil yang melarang umat Islam meniru-niru perbuatan orang-orang kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: من تشبه بقوم فهو منهم Siapa yang menyerupai suatu kaum, maka termasuk mereka (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Kiranya para ulama itu memandang bahwa perayaan ulang tahun itu identik dengan perilaku orang-orang kafir. Sehingga mereka mengharamkan umat Islam untuk merayakannya secara ikut-ikutan. Selain itu, oleh sebagian ulama, seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Seperti minuman keras, pesta musik, joget, dansa, campur baur laki-laki dan wanita. Bahkan banyak yang sampai meninggalkan shalat dan kewajiban lainnya. Seringkali juga pesta-pesta itu sampai melupakan niat utama, tergantikan dengan semangat ingin pamer dan menonjolkan kekayaan. Sehingga menimbulkan sifat riya’ dan sum’ah pada penyelenggaranya. Adapun sebagian lainnya dari para ulama, mereka cenderung membolehkan ulang tahun. Dengan landasan dasar bahwa ulang tahun bukanlah ibadah ritual. Sehingga selama tidak ada larangannya yang secara langsung disebutkan di dalam nash Quran atau sunnah, hukum asalnya adalah boleh. Sesuai dengan kaidah “al-ashlu fil asy-yaa’i al-ibahah.” Bahwa kaidah dasar dari masalah muamalah adalah kebolehan, selama tidak ada nash yang secara tegas melarangnya. Adapun alasan peniruan orang kafir, dijawab dengan argumen bahwa tidak semua yang dilakukan oleh orang kafir haram dikerjakan. Hanya yang terkait dengan peribadatan saja yang haram, adapun yang terkait dengan muamalah, selama tidak ada nash yang langsung melarangnya, hukumnya tidak apa-apa bila kebetulan terjadi kesamaan.

Lalu bagaimana dengan Maulid Nabi? Apakah perayaan Maulid Nabi merupakan legitimasi dibolehkannya tradisi ulang tahun? Menurut salah satu kisah dalam buku tarikh Islam dikisahkan bahwa bahwa Sultan Sholahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Di mana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Sholahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, lebih karena mereka udah kena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa begitu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang nggak ngeh dengan perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Nah, untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut-entah siapa yang memulainya-sebagai maulid nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Dan berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa.

Ah jadi kemana-mana….semoga info ini bisa menambah wawasan kawan-kawan mengenai tradisi ulang tahun, akhirnya kata terima kasih adalah kata yg paling pantas aku ucapkan atas perhatian kawan-kawan pada hari istimewaku, Amin atas segala doa yang telah dipanjatkan, smg Allah mengabulkannya. Terima kasih pula pada Ayah Bunda yang telah membesarkanku hingga sampai saat ini, kalian adalah saksi kehidupanku, sembah sujudku pada kalian!

Waktu terus bergulir….
Melaju…
Meninggalkan….
Dan menjemput hari
Hingga…
Datang sudah hari ini
Hari dimana dulu aku dilahirkan
Tanpa kusadari kini usiaku semakin bertambah
waktupun betah berlabuh: menungguku di bulan Juli
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…

“SELAMAT ULANG TAHUN WAHAI DIRIKU

Makassar 20072010”

Minggu, 11 Juli 2010

Tentang Perempuan



Perempuan di sudut gelisah

Termangu pada tanya tak terjawab

Terdiam dalam belantara sunyi

Denting gitarnya melukis sendu


Perempuan di sudut gelisah

Angin desah hati berderai

Berdesir memintas rindu

Seribu kali memejam mata

Mencari bulan ditepi langit


Perempuan di sudut gelisah

Menjelajah dalam remang

Menyemat mimpi di cakrawala harapan

Membawa sekeping bintang

Agar terang tak sekedar cahaya