Jumat, 23 Desember 2011

Pergilah...."NeSTaPa"



Nestapa tak bertepi

Cukup lama mengoyak pusaran hati

Begitu kelu mencumbu selaksa hari

Hingga rona pilu menembus guratan pori

Aku pun jengah merayap dalam lirihan sepi


Karena itu…..

Kuhempaskan ia dalam peti beribu pintu

Lalu kuncinya kupalu bertalu-talu

Hingga lebur tak berbentuk rupa…kaku

Tak hanya itu

Kupunguti butir-butir tersisa bisu

Dan kuterbangkan, berharap angin menghalau biru


Cukup sudah membahas duka

Karena “hujan” telah tiba

Menebar senyum di balik senja

Dendangkan melodi indah berbalut pesona

Teduhkan resah, tepikan lara

Ia bagai hembusan angin surga

Menari-nari, perlahan enyahkan nestapa


Tolong….

Bisakah kita tak lagi mengungkit nestapa mengerang

Biarkan “hujan” merinai, basahi jiwa kerontang

Agar tak ada lagi derita meradang

Juga kisah kelabu tak perlu mengukir panjang

0 komentar:

Posting Komentar