Nestapa tak bertepi
Cukup lama mengoyak pusaran hati
Begitu kelu mencumbu selaksa hari
Hingga rona pilu menembus guratan pori
Aku pun jengah merayap dalam lirihan sepi
Karena itu…..
Kuhempaskan ia dalam peti beribu pintu
Lalu kuncinya kupalu bertalu-talu
Hingga lebur tak berbentuk rupa…kaku
Tak hanya itu
Kupunguti butir-butir tersisa bisu
Dan kuterbangkan, berharap angin menghalau biru
Cukup sudah membahas duka
Karena “hujan” telah tiba
Menebar senyum di balik senja
Dendangkan melodi indah berbalut pesona
Teduhkan resah, tepikan lara
Ia bagai hembusan angin surga
Menari-nari, perlahan enyahkan nestapa
Tolong….
Bisakah kita tak lagi mengungkit nestapa mengerang
Biarkan “hujan” merinai, basahi jiwa kerontang
Agar tak ada lagi derita meradang
0 komentar:
Posting Komentar