Matahari menyeret pikiranku
Angin dari jendela menyusup rindu
Kutumpuk air mata di atas kasur
Tiba-tiba semua terhenti
Terkesima berdiam diri
Daun-daun luruh dari pucuk ranting sepi
Jatuh menyetubuhi bumi
Aku adalah pohon dengan dedaun yang rapuh
Mati bersama sakit merundung
Aku bagai seekor rayap
Mendekati cahaya lampu dikesunyian malam
Aku bagaikan rawa yang retak
Melukis siasat dalam liang-liang kerontang
Aku terkapar di samudera putih
Terkubur dalam jantung dan hati
Sukma melayang-layang
Menyusur jalanan lengang
Aku menggelantung di rimbun bambu kering
Di antara pepohonan duri dan semak menyengat
Dalam dekapan remang, dalam keheningan malam
Berpuluh doa kupanjat telah
Mengikis noda penuh hari
Teduh tanpa keluh aku mengayuh ucap pinta
Menebar jaring harap satu ikhlas kalbu
Tuhan……di puncak ucap batinku ini
Jadikanlah pada hatiku cahaya
Leburkan dosaku
Dalam goresan ketulusan hatiku padanya
Agar senyum mengiring langkah
Mengelilingi segala asa yang ada
Amin…..(hatiku membatin penuh harapku)
0 komentar:
Posting Komentar