Sedari tadi jari2ku tak mau diam
Ingin menggores kata…ingin menuang kisah
Laptop telah on
Musik syahdu pun telah mendendang
Secangkir teh tarik mengepul nikmat
Kini aku siap-siap menghentak jemariku
Tapi ada satu yang kurang……
Aku tak punya inspirasi
sejenak aku pandangi seisi kamarku………
Namun yang terlihat setumpuk buku berbahasa hukum
Ah…aku semakin pusing
Benakku lalu menerawang menelusuri perjalananku hari ini
Kata mulai kugoreskan……
“Hari ini hujan tampak malu-malu
Sesekali ia mengintip lewat gerimis, lalu berlalu……”
Jariku diam mematung, tak bisa menyambung kata
Mungkin karena tak ada yang istimewa hari ini
Biasa……bak present tense, rutin berlaku
Lalu kusibak tirai jendelaku dan kupandangi bulan
kurangkai kata………
“disudut jendela kupandangi bulan merona
Tersibak canda merayu bintang berkelip
Akupun tersenyum melukis sabit……”
Tapi kata-kata itu sering sekali kutulis
Bosan, kaku
aku khawatir bulan dan bintang akan tersedak karena kusebut
hahahahaha…..inspirasi semakin jauh mengawang
imajinasi kian tak terarah
sebenarnya aku bukan tak punya inspirasi
aku punya……tapi selalu sama, masih tentangmu
sang embun……aku hanya ingin menghindarimu
tapi tak bisa……nalarku masih hinggap padamu
rasaku masih bersemayam pada keindahanmu
asaku masih meninggi mengharapmu
lalu jemariku tak sadar mengurai kata
“apa kabar sayang?...akhir-akhir ini
hujan mendekap pagi begitu erat
hingga sulit kutemukan butirmu menetes pada daun dan bunga
bumi pun mengerang....dingin menusuk jiwa
tak terhangatkan lagi oleh syair kerinduanmu..
masihkah kau gelayutkan sepi pada kisahmu
ataukah resah telah hinggap pada kesahnya..?
tak mengapa, aku masih bisa merasakan sejukmu pada sukmaku
karena kau embun dihatiku.....”
kini hatiku lega berkesah
jemariku lentik menyapa
imajinasi kini berkelana menghampirimu
embun dihatiku……
0 komentar:
Posting Komentar