Selasa, 14 Juni 2011

KaSmArAn......


Selepas layangkan pandang rona parasmu

Sontak senyum merekah bingah dibibirku

Debar dada riuh manja menjabar hati

Merajut resah pun kini mulai bernyanyi

Nafasku tersengal

Rindu mulai menjejal


Aku kasmaran…..


Pada matamu…

Tajam, menyambar dera, terobos rasaku

Pada senyummu…

Dalam cangkang asmara, aku tertawan rindu,

Pada tuturmu

Lembut membungkam kata, bibir mengatup kelu


Kini hatiku tenggelam dalam genangan asmara

Rindu kepak-kepak menampar malam

Sajak-sajak syahdu terangkai mesra

Sketsa rupamu mencumbu khayalku

Pesonamu bertalu mengusik relungku

Meronta meliuk sesakkan nalarku

Dan lagi-lagi…..aku kasmaran

"Sang Jejaka"


Melodi gitar mengalun lirih

Syair pilu hentakkan sepi

Dari petikan jemari lunglai

Seorang pemuda termangu hampa menepi

Pancaran wajahnya guratkan pedih


Butir-butir bening menetes perih

Dari sudut mata lekat melukis lusuh

Teringat sang kekasih telah menjemput takdir pasrah

Tinggalkan luka menggamit gundah

Juga jejak kenangan di musim basah


Cinta memang tak dimengerti

Kadang menjelma kilau cahaya

Kadang bagai malam menggelayut gelap

Kini sang pemuda rapuh terisap kangen

Merengkuh sayap patah dalam genggaman

Kata-kata tak lagi mampu berucap

Hanya desau angin tebarkan penat bertaut


Lewat bibir kelu sang pemuda berbisik:

“di sela kangen menggugat sepi meraja

Ingin kurajut kata deraikan sesalku

Ingin kukatakan, saat cinta masih lena dalam rengkuh kita

Itu adalah masa penuh debaran, aku terpana pada pesona nirwana di matamu

Kini cinta itu telah lepas, segala damba pun redup termangu

Kau tak lagi takluk dalam rinduku

Meski kini ku merana dalam kesendirian

Sebait doa akan tetap kusematkan padamu

Semoga bahagia terlukis selalu pada gurat parasmu”